Apa sikap kita jika diberi uang
jajan 100rb sehari tapi HaRUS menyisihkan Rp4160 hhmm let’s say untuk sedekah..
(a) Dengan senang hati menyisihkanny
toh apalah Rp4260 dibanding 100ribu atau
(b) Menolak menyisihkanny dengan banyak
alasan
Pasti mayoritas memilih (a) dibanding
(b) karena memang apalah artinya Rp4160 dibanding 100ribu..
Dan maaf bisa dibilang kelewatan
jg kalo memilih (b), sudah dikasih 100ribu tapi diminta menyisihkan Rp4160 saja
menolak..
Tapi tahukah sebelumnya? Kalo
sebenarnyaRp4160 itu adalah 1/24 dari 100ribu..
source; nursalam.wordpress.com
Nah sekarang misal begini, apa
sikap kita jika diberi waktu 24jam sehari tapi diminta menyisihkan cuman 1jam untuk
‘sedekah’ dan malah HARUS dicicil 5x..
(a) Dengan senang hati, melakukannya toh jika dilakukan kita
juga masih 23jam FREE. Apalagi 1jam itu juga HARUS dibayar 5x
(b) Menolak untuk menyisihkan waktu 1 jam itu dengan berbagai alasan..
Well, mungkin semua punya jawaban
yang berbeda, tapi semoga kita lebih banyak yang memilih jawaban (a) dibanding
(b)..
Karena menyisihkan waktu 1 jam
dari 24 jam yang diberi dan dicicil sebanyak 5x itu adalah yang membedakan
antara seorang muslim dengan non-muslim..
Dan bila kita memang sudah
memilih Islam sbg keyakinan, tentu memilih jawaban (a) adalah salahsatu bentuk
tanggungjawab dari konsekuensi atas pilihan kita sebagai muslim..
Jadi sudah pada tahu kan 1jam yang wajib
‘dibayar’ atas pemberian 24jam sehari dan (malah) wajib dicicil 5x? Yap, SHOLAT
In my opinion, sholat itu bukan sekedar kewajiban kita.. Tapi Lebih! Sholat bisa kita jadikan sebagai salahsatu 'alat' agar kita bisa mencapai kehidupan akhirat yang indah..
Ibarat absensi kita di kelas, yang bisa kita jadikan alat agar kita bisa mendapat nilai A di akhir semester..
Lagipula kenapa kita masih berat mendirikan sholat? Coba lihat di musholah mall2 atau musholah kampus.. Ga pernah sepi kalo sudah tiba waktu sholat..
Itu berarti masih banyak banget teman2 kita yang selalu berusaha menjaga sholat 5 waktunya.. Dan setidaknya kita mesti berpikir, kalau mereka saja bisa, berarti kita juga mesti bisa..
Jadi kesimpulannya, memilih menyisihkan waktu 1 jam dari 24 jam yang diberi atau malah menolaknya dengan berbagai alasan?
Pilihan ada di tangan masing2, dan tentu tanggungjawab ada di diri masing2 :)
Sekian, wassalamualaikum :)
No comments:
Post a Comment