Baiklah,
sebelum kita masuk ke inti sharing kita kali ini. Saya mau sedikit membahas tentang salahsatu syarat untuk ‘keluar’ dari
kampus, yaitu SKRIPSI..
Well, fase skripsi adalah
salahsatu fase yang mau tidak mau harus dihadapi oleh seluruh mahasiswa agar
bisa ‘keluar’ dari tempat kuliahnya. Di fase ini, mahasiswa yang sebelumnya
enak diajak ngobrol bisa berubah menjadi mahasiswa yang mudah tersinggung
contohnya. Hehe..
Soal skripsi, bahkan sebelum
penulisan skripsi dimulai, beberapa mahasiswa sudah menemukan hambatan, yaitu
diterima atau tidak diterimanya judul skripsi. Judul skripsi sangat berpengaruh
dalam kelancaran skripsi, semakin lama kita bermasalah dengan judul, semakin
lama pula kemungkinan kita untuk ‘keluar’ dari kampus.
Setiap mahasiswa punya kebebasan
menentukan judul skripsi yang mereka inginkan. Banyak alasan kenapa mahasiswa
memilih judul tertentu, mulai dari ketertarikan, kemungkinan mudahnya
memperoleh data, isu yang akan diangkat up to date, dll. Tapi yang mesti kita
sadari, judul apapun yang kita inginkan, yang memiliki wewenang untuk menerima
atau menolak skripsi kita adalah dosen pembimbing skripsi.
Kita boleh merasa yakin pilihan
kita itu baik, tapi dengan pengalaman dan pemahaman dosen pembimbing yang jauh
lebih baik dari kita, tentu dosen pembimbing juga memiliki alasan untuk menolak
judul kita, mulai dari topik yang sudah tidak up to date, bahasan yang tidak
menarik, dan kemungkinan sulitnya mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dengan
judul tersebut. Kesimpulannya, dosen pembimbing lebih tahu mana yang terbaik untuk
kita.
sumber gambar: ldkpolsri.wordpress.com
Nah sekarang kita akan mulai
masuk ke inti obrolannya. Sesuai dengan judul di atas, kali ini kita akan
sharing tentang jodoh. Dan kalo ngomongin tentang jodoh, bukan cuman soal
pasangan hidup, tapi juga bisa dalam karir maupun dalam menjalankan usaha/
bisnis. Karena menurut KBBI, jodoh itu adalaha sesuatu yg cocok sehingga
menjadi sepasang; pasangan.
Satu lagi, ngomongin soal jodoh,
pasti kita tidak akan bisa lepas dengan kalimat seperti “urusan jodoh dan rezeki sudah diatur oleh Allah”. Tapi masalahanya,
seperti apakah Allah mengatur jodoh? Apakah dengan menentukan kalau si A dengan
si B? Apakah sesimpel itu Allah mengatur tentang kehidupan kita?
Itulah kenapa saya sedikit
bercerita soal pengajuan judul skripsi di awal. Karena alasan saya memberikan
gambaran tentang judul skripsi adalah untuk menunjukan bahwa betul yang namanya
jodoh itu di tangan Allah, tapi bukan berarti Allah tidak melibatkan manusia
sama sekali dalam urusan ini. Seperti soal judul skripsi, memang benar
keputusan judul kita diterima atau ditolak itu adalah murni wewenang dosen,
tapi bagaimana dosen bisa memutuskan judul kita diterima atau ditolak, kalau
kita saja tidak mengajukan judul skripsi kita.
Begitulah dalam jodoh, Allah
tetap melibatkan manusia dalam hal ini. Jodoh dalam hal pasangan hidup, Allah
memberikan kita keleluasaan untuk memilih siapapun yang kita inginkan untuk
menjadi pasangan hidup kita. Tapi yang akhirnya memiliki wewenang untuk
meng-acc atau memutuskan kita berjodoh atau tidak dengan orang yang kita
inginkan hanyalah Allah. Kenapa?
Coba kita lihat lagi definisi
jodoh di atas, jodoh itu tentang kecocokan, Allah hanya akan menjodohkan yang
baik dengan yang baik, begitu juga yang buruk dengan yang buruk, seperti firman
Allah berikut, “Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula)”. (QS. an Nuur : 26)
Pun dalam hal karir maupun
bisnis. Allah memberikan kita keleluasaan untuk mengajukan kepada-Nya keinginan
kita berkarir di bidang apa, atau menjalankan bisnis dalam skala yang mikro
maupun skala yang sangat besar. Tapi kembali lagi, Allah lah yang pada akhirnya
yang akan memutuskan, apakah keinginan kita tersebut di-acc atau tidak karena
Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk kita.
”Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah
apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu
berada di dalamnya. Dan (mengetahui pula) hati (manusia) dikembalikan
kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Dan Allah Maha mengehui segala sesuatu”
(QS. an-Nur: 64)
Jadi, mungkin saja Allah tidak ataupun belum
meng-acc keinginan kita baik dalam memilih pasangan hidup, karir, maupun bisnis
itu karena potensi taupun kompetensi yang kita miliki belum setara dengan
keinginan kita.
Contoh, bisa saja Allah tidak
akan meng-acc keinginan kita untuk bekerja di salahsatu perusahaan
multinasional, karena potensi dan kompetensi pada diri kita belum sebanding,
atau bahkan overqualified sehingga Allah tidak menjodohkan kita dengan
perusahaan tersebut dan mempersiap kan perusahaan yang lain yang jauh lebih
pantas buat kita.
Satu contoh lagi, buat yang
pebisnis pasti banyak sekali yang ingin bisnisnya tumbuh menjadi bisnis yang berskala
besar, tapi bisa saja Allah menundanya dengan belum meng-acc keinginan tersebut
karena sumber daya perusahaan kita belum siap. Karena ketika kemampuan produksi
kita yang masih berskala menengah ‘bertemu’ dengan permintaan pasar yang besar,
maka itu bisa menjadi bom waktu untuk bisnis kita.
Jadi, jodoh ditangan Allah itu
bukan berarti si Jonny dengan si Bunga atau si Andi akan bekerja di KPK, atau
si Yeni akan memiliki bisnis yang besar. Tapi jodoh di tangan Allah adalah
ketika Allah menentukan kita mendapatkan pasangan yang smart, karena kita
smart, kita bekerja di perusahaan besar karena kompetensi kita juga besar, dan
kita memiliki bisnis yang selalu berkembang karena kita selalu mengembangkan
potensi kita.
Tugas kita hanyalah terus mengasah
potensi dan kompetensi kita sehingga ketika kita mengajukan keinginan kita
untuk berjodoh dengan seseorang ataupun perusahaan yang kita inginkan, Allah
akan langsung meng-acc keinginan kita karena Allah sudah memandang kita pantas dan layak untuk mendapatkan keinginan kita itu.
Baik, sekian dulu, saya minta
maaf kalau ada kata-kata yang salah atau sok tahu, dan tentunya semoga sharing kita kali ini
bermanfaat. Amin. Wassalam