Assalamualaikum, bagaimana kabarnya? Alhamdulillah,
semoga kita semua sehat bermanfaat..
Hhheeemmm tidak terasa kalau semester
ini sudah akan berakhir, dan tentunya menjelang berakhirnya satu semester,
pasti seluruh mahasiswa akan mengahadapi yang namanya UAS alias Ujian Akhir Semester
dan oleh karena itu kali ini saya akan mengajak kawan-kawan membicarakan
mengenai UAS lalu menarik pelajaran dari UAS yang selalu kita hadapi di akhir
semester.
Tapi sebelumnya mari kita bahas sedikit
tentang UAS.
Well, saya yakin kawan-kawan semua tahu
bahwa tujuan diadakannya UAS adalah untuk mengevaluasi dan menilai pemahaman
mahasiswa (kita) dalam suatu mata kuliah selama satu semester berlangsung.
Agar tujuan evaluasi dan penilaian yang
dilakukan dosen itu bisa tercapai, dosen sudah menyiapkan pertanyaan dan
tentunya JAWABAN dari setiap pertanyaan yang mereka berikan. Dengan kata lain, dimana
ada pertanyaan disitu pasti ada jawaban.
Tapi kenapa faktanya tidak semua kita
bisa menemukan jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan oleh dosen? Kalau
menurut saya, jawabannya bukan karena mahasiswa (kita) tidak bisa menemukan
jawaban tetapi kita sendirilah yang memilih untuk tidak menemukan jawabannya.
Saya mengatakan hal tersebut karena kebanyakan kita memang tidak serius
mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.
Yang ada sedikit sekali dari kita yang
mempersiapkan diri dengan belajar, kebanyakan dari kita hanya mengandalkan
posisi duduk kita di ruang ujian. “Posisi Menentukan Prestasi” begitu yang
kebanyakan kita sebagai mahasiswa yakini.
Padahal kalau persiapan kita baik dan
benar, tentu setiap pertanyaan yang diberikan dosen bisa kita hadapi dengan
baik. Sesulit apapun pertanyaannya, kalo sebelumnya kita sudah mempersiapkan
diri, pasti pada akhirnya walau dengan susah payah, pertanyaan itu bisa kita
temukan jawabannya. Karena sangat mustahil dosen memberikan
pertanyaan dalam soal ujian tanpa mempersiapkan jawabannya.
sumber gambar: nombaca.org
Ujian
dari Allah
Begitu pun dengan ujian yang Allah
berikan kepada kita. Memang ujian dari Allah tidak diadakan di akhir hidup kita
seperti ujian dari dosen yang diadakan di akhir semester. Oleh karena itu kita
sebagai makhluk harus mempersiapkan diri lebih serius lagi, lebih baik lai, dan
lebih benar lagi.
Layaknya kuliah, dimana setiap mata
kuliah yang akan kita ambil pasti juga akan berdampingan dengan UAS. Begitu pun
dengan hidup. Setiap waktu dalam hidup yang kita jalani pasti juga akan
berdampingan dengan ujian. Dan karena ini dalam skala yang lebih luas yaitu
kehidupan, tentunya yang memberikan ujian tersebut adalah Dzat yang lebih besar
dari dosen, Dzat yang Maha Menciptakan dosen, yaitu Allah SWT.
Tentunya juga Allah menguji kita juga
untuk mengevaluasi dan menilai diri kita. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar
akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan
bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu...”
(QS. 47:31)
Dan satu lagi yang mesti kita yakini,
Allah tidak hanya memberikan kita ujian, tetapi juga jawaban alias solusi dari
setiap ujian yang diberikan. Bukti kalau setiap ujian dari Allah bisa kita
atasi adalah firman berikut: “..Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..” (QS. 2:
286)
Memang adakalanya kita merasa kesulitan,
lelah, dan NYARIS menyerah menghadapi ujian kehidupan yang kita hadapi dan itu
menurut saya sangat wajar. Tapi yang tidak wajar adalah ketika kita benar-benar
putus asa dan benar-benar angkat tangan menghadapi ujian sehingga kita berhenti
total untuk menemukan solusi dari ujian
hidup.
Saya rasa ayat ke 286 dari surat
al-Baqarah di atas cukup untuk memotivasi kita kalau yang namanya ujian yang
kita hadapi pasti bisa kita atasi asal kita memang mau mencari solusinya. “Tapi
ujian hidup yang gw hadapi sulit banget nih..” Well, yang namanya sulit bukan
berarti tidak bisa diatasi kan? Cuman memang butuh ekstra usaha untuk
mengatasinya.
Sekali lagi, Allah tidak akan memberikan
ujian di luar kemampuan kita. Analogi simpelnya bisa kita lihat lagi tentang
UAS diatas. Ujian mata kuliah yang bersifat advance, pasti diberikan kepada
mahasiswa tingkat atas dan ujian mata kuliah yang bersifat pengantar tentu
diberikan kepada mahasiswa di tingkat awal. Sangat tidak mungkin mahasiswa yang
baru mendapatkan soal mata kuliah yang bersifat advance. Nah soal beberapa
mahasiswa tingkat atas yang tidak bisa menjawab ujian yang bersifat advance, ya
itu balik ke persiapan mahasiswa tingkat atas itu sendiri.
Satu analogi lagi, ujian komprehensif
pasti akan diberikan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh mata
kuliah dan menyelesaikan skripsi. Sangat tidak mungkin ujian komprehensif
diberikan kepada mahasiswa yang mata kuliah pengantar saja belum selesai.
Sehingga kalau ada diantara kita yang
sedang mendapat ujian kehidupan yang sulit, itu berarti status kita
dihadapan-Nya sudah di level atas. Tinggal kitanya mau tetap bertahan di level
atas dengan terus mencari solusi atau putus asa dan menyerah sehingga kita
turun kembali ke level bawah.
Nah jadi kesimpulan dari obrolan kita
kali ini bahwa setiap ujian ataupun permasalahan yang kita hadapi di hidup ini
pasti ada jawabannya, ada solusinya. Tinggal kita memilih untuk mencari
solusinya atau angkat tangan dan mengibarkan bendera putih
Sekian dulu, semoga bermanfaat. Wassalam :)
Ujian yang di berikan setara dengan kemampuan seseorang melewatinya :D
ReplyDeletethanks sudah mampir buat baca.
Deletesemoga bermanfaat :)
namun orang sastra bilang tidak semua pertanyaan mesti ada jawabannya kan? heheh
ReplyDeletetapi sayangnya ujian hidup bukanlah sastra :D tapi iya proses menemukan jawaban ini memang tidak mudah memang butuh kemauan yang ekstra :)
at least yang mesti kita yakini, problem comes with solutions :)
Deletekeren gan,, klo gw bnykan ujian hidupnya hhe
ReplyDeletehaha iya deh percaya..
Deletebtw tks sudah nyempetin mampir :)