Monday, 28 July 2014

Sebelas Lawan Satu



Senin pagi, 1 Syawal 1435 H, Masjid al-Maghfiroh, Palembang,
Allahuakbar.. allahuakbar.. Allahuakbar..
Laa Ilaahaillallahu Allahuakbar..
Allahuakbar..  Walillahilhamdu..”

***
Alhamdulillah, pada hari Senin tanggal 28 Juli 2014 ini kita telah memasuki 1 Syawal dan menyelesaikan puasa wajib di bulan Ramadhan 1453 H. Proses belajar telah kita ikuti di bulan Ramadhan, dan dengan memasuki bulan Syawal, ujian yang sebenarnya pun dimulai.

Menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan bukanlah hal yang sulit karena bukan hanya kita sendiri yang melakukannya. Semua orang menahan lapar dan haus dan berusaha keras menahan emosi di bulan Ramadhan.

Namun bagaimana dengan 11 bulan selanjutnya ketika rutinitas berjalan kembali “normal”? Disinilah letak tantangannya.

Tantangan untuk sholat Shubuh berjamaah di masjid di 11 bulan seanjutnya ketika waktu tidur kembali “normal”. Ketika alarm sudah tidak berbunyi pada pukul 03.30 pagi.

Tantangan untuk menyaksikan tontonan yang menuntun ketika di 11 bulan selanjutnya layar TV kita kembali dihiasi program gosip dan sinetron remaja yang mempertontonkan maksiat..

Tantangan menjaga pandangan ketika 11 bulan selanjutnya aurat-aurat kembali terbuka.

Tantangan mengerjakan amalan-amalan sunnah seperti sholat Dhuha ketika di 11 bulan selanjutnya bisa jadi kesibukan kita semakin meningkat.

Tantangan untuk konsisten bersedekah ketika bisa jadi di 11 bulan selanjutnya ganjaran bersedekah tidak sedahsyat di Ramadhan.

Tantangan menjaga “hubungan” dengan al-Quran walaupun di 11 bulan selanjutnya kita tidak bisa menikmati acara Hafiz Quran atau Hafiz Indonesia di layar TV.

Tantangan berikap baik dan menjaga lisan di lingkungan ataupun di media sosial ketika di 11 bulan selanjutnya akan sangat sulit mendapatkan teguran “Hus, ga baik. Ini kan bulan Ramadhan..

***

sumber gambar : www.nyunyu.com 

Di bulan Ramadhan kita memang merasakan haus dan lapar, Tapi bisa jadi di 11 bulan selanjutnya kita malah merasakan haus dan lapar akan nikmatnya beribadah.

Sebulan dengan perut kosong, ibadah kita jadi lebih berisi. Semoga dengan perut berisi di 11 bulan selanjutnya, ibadah kita tidak lantas menjadi kosong.

***
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa..” (Q.S. al-Baqarah : 183)

2 comments:

  1. hahaaa... iya bener banget mas. sbnarnya bln ramadhan jd penempa biar lebih baik di bulan2 berikutnya, nyatanya tidak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kita bisa lebih baik lagi mbak, atau setidaknya ga bertambah buruk hehe

      Delete