Senin
pagi, 1 Syawal 1435 H, Masjid al-Maghfiroh, Palembang,
“Allahuakbar..
allahuakbar.. Allahuakbar..
Laa
Ilaahaillallahu Allahuakbar..
Allahuakbar..
Walillahilhamdu..”
***
Alhamdulillah, pada hari Senin tanggal
28 Juli 2014 ini kita telah memasuki 1 Syawal dan menyelesaikan puasa wajib di
bulan Ramadhan 1453 H. Proses belajar telah kita ikuti di bulan Ramadhan, dan
dengan memasuki bulan Syawal, ujian yang sebenarnya pun dimulai.
Menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan
bukanlah hal yang sulit karena bukan hanya kita sendiri yang melakukannya.
Semua orang menahan lapar dan haus dan berusaha keras menahan emosi di bulan
Ramadhan.
Namun bagaimana dengan 11 bulan
selanjutnya ketika rutinitas berjalan kembali “normal”? Disinilah letak
tantangannya.
Tantangan untuk sholat Shubuh
berjamaah di masjid di 11 bulan seanjutnya ketika waktu tidur kembali “normal”.
Ketika alarm sudah tidak berbunyi pada pukul 03.30 pagi.
Tantangan untuk menyaksikan tontonan
yang menuntun ketika di 11 bulan selanjutnya layar TV kita kembali dihiasi
program gosip dan sinetron remaja yang mempertontonkan maksiat..
Tantangan menjaga pandangan ketika 11
bulan selanjutnya aurat-aurat kembali terbuka.
Tantangan mengerjakan amalan-amalan
sunnah seperti sholat Dhuha ketika di 11 bulan selanjutnya bisa jadi kesibukan
kita semakin meningkat.
Tantangan untuk konsisten bersedekah
ketika bisa jadi di 11 bulan selanjutnya ganjaran bersedekah tidak sedahsyat di
Ramadhan.
Tantangan menjaga “hubungan” dengan
al-Quran walaupun di 11 bulan selanjutnya kita tidak bisa menikmati acara Hafiz
Quran atau Hafiz Indonesia di layar TV.
Tantangan berikap baik dan menjaga
lisan di lingkungan ataupun di media sosial ketika di 11 bulan selanjutnya akan
sangat sulit mendapatkan teguran “Hus, ga
baik. Ini kan bulan Ramadhan..”
***
sumber gambar : www.nyunyu.com
Di bulan Ramadhan kita memang
merasakan haus dan lapar, Tapi bisa jadi di 11 bulan selanjutnya kita malah
merasakan haus dan lapar akan nikmatnya beribadah.
Sebulan dengan perut kosong, ibadah
kita jadi lebih berisi. Semoga dengan perut berisi di 11 bulan selanjutnya,
ibadah kita tidak lantas menjadi kosong.
***
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah
diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa..” (Q.S.
al-Baqarah : 183)
hahaaa... iya bener banget mas. sbnarnya bln ramadhan jd penempa biar lebih baik di bulan2 berikutnya, nyatanya tidak :)
ReplyDeleteSemoga kita bisa lebih baik lagi mbak, atau setidaknya ga bertambah buruk hehe
Delete