Thursday, 16 May 2013

(Dan) Demi Waktu

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)
Asslamaualaikum, apa kabar semuanya?
Heemmm, kali ini obrolannya kita awali dulu dengan surat yang selalu kita baca selesai pelajaran sewaktu SD. Mungkin tidak semua, tapi saya yakin mayoritas anak-anak SD melakukan hal ini.
Mungkin sewaktu SD dulu kita masih asal membaca surat ini, sekedar formalitas tanpa tahu tujuannya. Dan biasanya juga guru2 juga tidak memberi tahu kita tujuan membaca surat ini menjelang pelajaran di sekolah selesai.
Tapi makin kesini, saya (dan saya yakin kawan-kawan yang lain) mulai paham apa sebenarnya tujuan dari kegiatan yang kita lakukan setelah kegiatan di sekolah selesai ini. Dan oleh karena itu, kali ini izinkan saya sharing sedikit opini saya mengenai tujuan membaca surat ini ketika pelajaran di sekolah selesai.

 
sumber gambar: sharifahilyana.blogspot.com
Menurut saya surat ini menyatakan betapa pentingnya waktu itu di kehidupan kita. “Demi Masa” Masa muda kita akan terasa sia-sia kalo lebih banyak waktu yang kita habiskan itu untuk hal-hal yang tidak berguna. Masa tua kita pun juga bakalan terasa sia-sia kalo kita habiskan hanya untuk menyesali kesalahan-kesalahan yang kita perbuat di masa muda.
Dan kalo sudah di masa muda dan masa tua kita habiskan untuk hal-hal yang tidak berguna, KLOP sudah berarti dapat disimpulkan Kalo keseluruhan waktu kita didunia penuh dengan kesia-sian, Dan kalo itu memang benar-benar terjadi (na’udzubillahi min dzalik), apa yang tertulis di surat al-‘Asr itu terbukti; “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”
Tapi tenang, kita masih bisa kok menghindari kerugian itu. Yaitu dengan cara memanfaatkan waktu – masa muda dan masa tua – kita dengan sebaik-baik mungkin, memanfaatkannya dengan hal-hal yang positif buat kita dan juga buat yang lain.
Caranya ada di ayat yang ketiga. Cara yang pertama yaitu beriman. Beriman pada Allah dan 5 rukun iman yang lainnya. Kenapa iman itu sangat penting? Karena dengan imanlah kita bisa bertahan. Dengan beriman, kita berani bercita-cita yang tinggi, berani bermimpi yang besar, berani berharap untuk sesuatu yang luas.
Saya yakin, semua kita sering berhadapan dengan kegagalan. Gagal lulus SNMPTN, gagal berbisnis, gagal dalam kompetisi dll, tetapi saya percaya ketika kegagalan itu datang, mayoritas kalimat yang keluar pasti  gw yakin, Allah punya rencana lain yang jauh lebih indah buat gw” dan keyakinan (iman) itulah yang pada akhirnya menjauhkan dari penyesalan yang berlarut sehingga waktu kita tidak akan habis hanya karena meratapi kegagalan.
Cinta itu buta. Tapi percayalah, keyakinan (iman) itu jauh lebih buta.
Kita mungkin masih bisa hidup seminggu tanpa makan. Tapi percayalah, kita tidak akan bisa hidup sedetik pun tanpa harapan, cita-cita, mimpi, keimanan.
Cara yang kedua adalah beramal shaleh. Beramal shaleh itu bukan sekedar sholat dan puasa (tapi tetap sholat dan puasa bagian dari amal shaleh), tapi jauh lebih luas lagi. Beramal shaleh itu bisa kita artikan berbuat baik yang semata-mata kita lakukan karena Allah. Kita belajar, menulis, membaca, menolong sesama manusia dan memantaskan diri untuk meraih cita-cita pun lagi-lagi karena Allah. Semua itu kita lakukan karena Allah memang memerintahkan kita untuk itu.
Bahkan twitteran dan facebookan pun bisa jadi amal shaleh kalo tujuan kita adalah untuk sharing ilmu bukan cuman untuk nyampah di TL. Heheh
Cara yang ketiga adalah saling menasehati. Kelemahan dari kita adalah sering lupa dan sering berkeluh kesah. Rasulullah bersabda “Manusia itu tempatnya salah dan lupa” dan Allah juga berfirman “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir" (QS al-Ma’arij: 19).
 Oleh karena itu biar kita cepat sadar memahami kesalahan kita dan bisa move on lalu kembali semangat, kita perlu untuk saling menasehati baik dalam kebaikan maupun dalam hal kesabaran. In my opinion, manusia itu bukan hanya butuh mencintai dan dicintai, tetapi juga berhak dimotivasi dan wajib memotivasi
Saling menasehati akan menjauhkan kita dari sifat berkeluh kesah yang ekstrem, sometimes mengeluh itu wajar, tapi kalo sudah over? Apa mau didunia ini kita mengalami kerugian hanya gara-gara menghabiskan waktu untuk mengeluh?
Jadi, kesimpulannya kita membaca surat al-‘Asr setelah kegiatan di sekolah habis, semata-mata untuk mengingatkan kita untuk selalu memanfaatkan waktu kita untuk hal-hal yang positif. Karena pada akhirnya hidup kita ini bakalan sia-sia kalo selama waktu yang telah Allah berikan ini kita habiskan tanpa iman, saling mensupport, saling motivasi, dan bermanfaat bagi sesama manusia juga penghuni seluruh alam semesta yang lain.
Well, sekian dulu sharingnya. Semoga kita semua bisa mendapatkan manfaat. Amin :)
Wassalam

No comments:

Post a Comment