Tuesday, 5 November 2013

Saling Mengalahkan

Di rental PS 3..
Saya dan kawan saya, Luthfi,  masih fokus ke layar TV dengan tangan memegang joystick. Skor masih imbang 2-2 dan pertandingan masih di menit ke-80.

Menjelang pertandingan selesai, tiba-tiba Luthfi mendapat peluang emas. Berhasil bebas dari jebakan off-side, Lutfi mengontrol pemainnya menuju ke arah gawang tim saya. Berhadapan 1 lawan 1 dengan penjaga gawang. 90% bisa gol. Dan jika gol, bisa dipastikan dia yang memenangkan game kali ini karena sudah tidak ada waktu bagi saya untuk mengejar ketertinggalan selisih gol.

Karena saya tidak mau kalah, saya mengontrol pemain saya mendekati pemain si Luthfi. Dan ketika kemenangan akan berpihak dengannya, saya jatuhkan pemainnya dengan men-tackle dari belakang tepat didepan kotak penalti. Pemain saya mendapatkan kartu merah memang. Tapi apalah artinya 11 pemain melawan 10 pemain disaat pertandingan akan berakhir dalam hitungan detik. Hehe. Luthfi mendapatkan tendangan bebas dan dia gagal menkonversikan peluang itu menjadi gol. Satu game akhirnya selesai. Skor pun tetap imbang 2-2, saya merasa menang karena berhasil menggagalkan kemenangannya. Saya tertawa, Luthfi..................................................mengumpat.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika kita ingin berhasil di ujian saringan masuk ke universitas, ada ribuan peserta lainnya yang juga ingin berhasil di dalam ujian.

Ketika kita ingin bergabung ke perusahaan-perusahaan besar, ada puluhan bahkan ratusan calon karyawan lainnya yang juga ingin bergabung dan berkarir di perusahaan-perusahaan tersebut.

Ketika saat ini sistem transportasi belum begitu baik, kita pun harus bersaing dengan banyak penumpang yang lain agar bisa mendapatkan kursi.

Ketika kita sedang mengejar jadwal ujian skripsi yang paling dekat pun, terkadang kita harus saling beradu pendapat dulu dengan dosen skripsi soal kesiapan kita menghadapi ujian.

Dan masih banyak lagi persaingan-persaingan yang kita hadapi di dalam hidup ini.


Oleh karena itu, bagi saya pribadi, hidup itu adalah sebuah kompetisi. Karena bukan hanya kita sendiri yang ingin berhasil. Dalam hal apapun, tidak melulu soal finansial. Dan Satu hal yang selalu ‘bergandengan’ dengan kompetisi adalah saling mengalahkan. Mungkin kata ‘saling mengalahkan’ sedikit kurang enak dibaca. Tapi mau bagaimana lagi. Memenangkan sebuah kompetisi berarti mengalahkan kompetitor kita.

Dalam sebuah kompetisi, saling mengalahkan adalah hal yang wajar. Hanya saja yang membuat saling mengalahkan terlihat kurang enak adalah cara yang dilakukan untuk mengalahkan kompetitor.

Untuk menjadi seorang juara, bertarunglah satu ronde lagi.” – James Corbett

Kita bisa mengalahkan kompetitor kita dengan bergerak lebih banyak, melangkah lebih jauh, berlari lebih cepat tanpa harus merusak image-nya, tanpa harus menghambat langkahnya, tanpa harus mengagagalkan kemenangannya dengan men-tackle dari belakang. Hehe.

Go the extra mile, tanpa harus menjatuhkan kompetitor kita. Lalu, apakah saling mengalahkan masih terlihat kurang enak untuk dilakukan?

7 comments:

  1. dan berusaha lebih diatas rata-rata orang laen kata si fuadi dalam bukunya rana 3 warna sih begitu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. layaknya alif bersaing dg randai. saling mengalahkan dg cr yg 'cantik' :)

      Delete
    2. pun dalam bersaing berebut perempuan cantik :),

      Delete
  2. Hidup juga merupakan pilihan. Kit harus memilih langakah/cara apa agar dapat mengalahkan kompetitor kita, memilih bagaimana kita dapat berusaha diatas rata-rata, memilih bagaimana kita akan mengimplemntasikannya. Serta pilihan-pilihan yg lainnya :)

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. hehe tks ya sudah mampir. semoga bermanfaat :)

      Delete