Monday, 23 September 2013

Aku Ingin Hidup Layaknya......




Sebentar-sebentar, semua suka atau setidaknya pernah bermain game Temple Run, bukan? Game yang perintahnya hanya terus berlari mengikuti track dan mengumpulkan koin serta bonus, dengan beberapa rintangan seperti melewati pohon, sungai, dan track yang terputus.
---------------------------------------------------------------------------------

6 September 2013, sekitar pukul 11.50 di ruang ujian komprehensif, saya dan satu kawan saya yang lain, Elia, duduk di hadapan 2 orang penguji yang juga merupakan pembimbing skripsi kami, pak Aspa dan bu Inten, untuk mengumumkan hasil ujian komprehensif.

Pak Aspa membuka pembicaraan,“Ya, kalo untuk masalah ilmu, kami cukup yakin dengan kalian. Kalian itu hanya masih kurang percaya diri, akibatnya kalian kurang yakin menjawab pertanyaan. Kami bisa meluluskan kalian sekarang, tapi ya jangan berharap nilainya bagus. Tapi kalo kalian mau, kita ujian lagi bulan depan, biar persiapan kalian lebih matang. Jadi bagaimana, lulus sekarang tapi nilai pas-pasan atau ujian ulang?” Dengan tenang saya menjawab begitu juga Elia, “Lulus sekarang saja pak”. “Tapi nilainya 60”,bu Inten meyakinkan. “Ga apa-apa bu”, kami menjawab dengan yakin. “Ya sudah kalo begitu, selamat kalian lulus”, ujar pak Aspa sambil menyalami kami, disusul bu Inten.

Semua beban kuliah seperti perlahan mulai menguap setelah keluar dari ruang ujian, dan langsung disambut ucapan selamat dan pelukan dari kawan-kawan yang sudah menunggu di luar. Air mata haru pun seperti ingin keluar, seperti tidak percaya karena akhirnya seluruh mata kuliah telah saya selesaikan. “Akhirnya..”,ucap saya dalam hati.
--------------------------------------------------------------------------------


sumber gambar: techrity.com


Alhamdulillah, sejak hari itu kuliah saya selesai, satu lagi babak kehidupan ini saya selesaikan. Tapi terlalu dini untuk memasukan kata puas ke dalam kamus saya..

Mari kita sedikit kembali ke akhir 2010, dimana saat itu Indonesia membantai timnas Malaysia 5-1 di pertandingan pertama penyisihan grup Piala AFF. Sejak kemenangan besar terhadap negeri jiran itu, semua pihak baik masyarakat maupun media merasa timnas kita  seperti sudah menjuarai Piala AFF. Padahal itu baru pertandingan pertama. Lalu bagaimana dengan pertandingan-pertandingan berikutnya? Yap, timnas kita memang melaju hingga ke final, tapi akhirnya timnas Indonesia hanya menempati posisi kedua setelah dikalahkan timnas Malaysia yang di pertandingan pertama kita bantai 5-1.

Dan itulah yang saya takuti jika saya memasukan kata puas dalam kamus saya hanya karena saya telah berhasil menyelesaikan kuliah saya. Memasukan kata puas kedalam kamus saya hanya akan membuat saya menjadi terlalu santai dan malas untuk melanjutkan ‘perjalanan’ dan menyelesaikan babak-babak berikutnya..

Sebenarnya tidak ada masalah dengan kata puas ini. Kita semua berhak merasa puas atas setiap pencapaian kita, sekecil apapun itu tapi tetap tidak secara berlebihan. Bukankah telinga kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat “yang berlebihan itu tidak baik...”. Tapi biarlah si Puas ini saya tunda dulu untuk saya masukan ke kamus saya, dan untuk saat ini pilihan yang paling tepat adalah melanjutkan perjalanan.

Lalu apa yang akan saya lakukan di perjalanan selanjutnya? Heemmmm di umur saya yang masih muda, 22 tahun -twenty two my age ya-, dan setelah menyelesaikan kuliah S1, banyak sekali pencapaian-pencapaian yang saya targetkan untuk saya raih selanjutnya. Salah satunya adalah melahirkan sebuah buku.

Namun dengan semua pencapaian-pencapaian yang saya targetkan itu, intinya mulai saat ini yang harus saya lakukan adalah berusaha untuk hidup layaknya bermain Temple Run. Terus berlari dan mengumpulkan poin-poin kebaikan sebanyak mungkin. Bagaimana dengan kawan-kawan?

Wassalam :)

nb: setelah melihat nilai di ruang sekertaris jurusan, nilai kami ternyata bukan 60, tapi saya 80 (B), dan Elia >86 (A)

3 comments:

  1. Waaah, alhamdulillah selamat mas!! Knp gak ngulang ujian bulan depan aja mas? Btw, barakaullah... :D

    ReplyDelete
  2. ga deh, cukup sekali ujiannya, lagian nilai 60 itu cuman gertakan biar mental kami down, lalu nangis di depan dosen.. tapi sayangnya ga mempan haha..
    btw, tks ya :)

    ReplyDelete
  3. tulisan ini membangkitkan luka lama, terjadi kembali di final football ISG 2013 indonesia menglahkan maroko 1-0 dipenyisihan kudian mentok di runnerup setelah ditengkuk maroko hiks [ilang fokus] hehe. mari kita berlari sebelum sampai akhirnya bolah berhenti di gawang, tapi ingat hidup bukan cuma tentang satu gawang [ilang fokus lagi] hahah

    ReplyDelete