Assalamualaikum..
Apa kabar? Maaf
sebelumnya karena beberapa minggu ini tidak sempat memposting tulisan saya di
blog. Mohon pengertiannya karena fokus sekarang sedang terbagi dua, antara
‘nyetor’ tulisan dan menyelesaikan persyaratan administrasi biar bisa segera
keluar dari kampus alias LULUS. Heheh. Mohon doanya semoga Oktober 2013 ini
saya dan kawan-kawan sudah bisa mendapat gelar sarajana ekonomi.
“You are what you
say..”
Baiklah, kali ini
saya mau sharing soal kutipan di atas yang kurang lebih poinnya adalah ucapan
kita mempengaruhi kehidupan kita. Dan bukan rahasia umum lagi jika apa yang
kita ucapkan bisa mensuggesti alam bawah sadar kita. Jika apa yang kita ucapkan
kalimat yang optimis, itu bisa mensupport kita, begitu pun sebaliknya, jika
yang kita ucapakan kalimat yang pesimis, maka tanpa sadar kita telah menghambat
diri kita untuk berusaha lebih.
Saya yakin semua
pasti tahu dengan iklan salah satu provider telekomunikasi yang model iklannya
anak-anak dengan kalimat “jadi orang gede
menyenangkan, tapi susah dijalanin”. Menurut saya kalimat tersebut
cenderung menunjukan kepesimisan dari anak-anak itu. Setelah di awal iklan
mereka dengan semangatnya menyampaikan kepada ‘penonton iklan’ kalau mereka
jika besar nanti ingin menjadi eksmud, jago bahasa inggris, yang bahan obrolannya
soal proyek-proyek besar, namun sayangnya iklan diakhir dengan kalimat “tapi susah dijalanin”
Sebenarnya tidak
ada yang salah dengan kata-kata didalam kalimat di iklan tersebut, hanya saja
menurut saya letak kata-kata yang menyusun kalimat terebut yang kurang tepat
sehingga bisa mempengaruhi maknanya, dan akhirnya bisa mempengaruhi alam bawah
sadar kita. Maksudnya? Nih saya kasih contoh beberapa kalimat yang mirip dengan
kalimat di iklan tersebut, lalu letak kata-kata yang menyusun kalimatnya saya ubah.
Before :
Jadi mahasiswa itu
menyenangkan, tapi susah dijalanin..
Jadi atasan itu
menyenangkan, tapi susah dijalanin..
Jadi orang sukses itu
menyenangkan, tapi susah dijalanin..
Jadi orang kaya itu
menyenangkan, tapi susah dijalanin..
After :
Jadi mahasiswa itu
susah dijalanin, tapi menyenangkan..
Jadi atasan itu susah
dijalanin, tapi menyenangkan..
Jadi orang sukses itu
susah dijalanin, tapi menyenangkan..
Jadi orang kaya itu
susah dijalanin, tapi menyenangkan..
Nah apakah
sekarang kawan-kawan sudah mendapatkan perbedaan dari kalimat-kalimat Before dan After? Lebih
enak mana perasaannya, dengan kalimat-kalimat di Before atau After?
Kita semua pasti
mempunyai cita-cita masing-masing kan? Ada yang ingin jadi dokter, politisi
mungkin, pengusaha, CEO, dan lain-lain yang masing-masing tentunya ada challenge yang
tidak mudah yang harus kita hadapi. Coba lihat lagi kalimat Before dan After,
kedua-duanya sama-sama memiliki kesulitan, tapi bedanya di Before fokus ke
kesulitan sedangkan After fokus ke
kebahagiaan ketika kita berhasil meraihnya.
Ya, mungkin itu
semua cuman sekedar kalimat dan permainan posisi kata-kata, percaya,
kalimat-kalimat yang keluar dari mulut kita tanpa sadar akan mensuggesti alam
bawah sadar kita. Dan You are what you say,
kata-kata yang keluar dari mulut kita sedikit banyak menggambarkan seperti apa
diri kita lagipula bukankah orangtua-orangtua sering bilang kalo ucapan itu
adalah doa?
Well, sekian dulu
ngobrol dan sharingnya, semoga ada manfaat yang bisa diambil, dan tentunya saya
minta maaf kalo masih banyak kesalahan bahkan ke-sok tahu-an dalam tulisan
saya. Terimakasih. Wasalam :)